
Pada tahun ajaran 2022-2023, SMK Alma Ata Majenang akan menerapkan kurikulum merdeka pada siswa-siswi kelas X. Dalam rangka persiapan implementasi kurikulum merdeka maka SMK Alma Ata mengadakan In House Training yang bertujuan untuk menyiapkan bekal intelektual yang memadai. Bagaimanapun, para guru turut andil dalam menentukan keberhasilan implementasi kurikulum merdeka pada satuan pendidikan.
Kurikulum merdeka diluncurkan oleh MENDIKBUDRISTEK Nadiem Anwar Makarim pada 11 Februari 2022 secara daring. Kurikulum Merdeka ini merupakan kurikulum yang disederhanakan dari kurikulum sebelumnya untuk menanggulangi fenomena learning loss pasca pandemi Covid-19 sejak awal 2020. Selain itu Kurikulum Merdeka juga memiliki urgensi untuk mengejar ketertinggalan Pendidikan Indonesia dari negara-negara lain.
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang bertujuan untuk mengasah minat dan bakat anak sejak dini dengan berfokus pada materi esensial, pengembangan karakter, dan kompetensi peserta didik.
Sebelumnya, kurikulum merdeka telah diterapkan pada 2.500 sekolah penggerak dan disekolah percontohan lainnya. Menurut data Kemdikbud Ristek, sampai saat ini, telah ada sebanyak 143.265 sekolah yang sudah menggunakan Kurikulum Merdeka. Jumlah ini akan sangat mungkin akan mengalami pengingkatan sejalan dengan mulai diberlakukannya Kurikulum Merdeka padatahun ajaran 2022/2023 pada jenjang TK, SD, SMP/MTS, hingga SMA/MA/SMK/MAK.
Menyambut implementasi kurikulum merdeka, segenap civitas akademika SMK Alma Ata optimis bahwa kurikulum merdeka akan memberikan dampak positif bagi sekolah dan peningkatan kompetensi siswa.
Seperti yang diketahui bersama, bahwa Kurikulum Merdeka berfokus pada peningkatan kompetensi. Oleh sebab itu, muatan pelajaran perlu dimodifikasi, disederhanakan dan dikurangi agar peserta didik memiliki lebih banyak waktu untuk mempelajari suatu konsep secara lebih mendalam.
Strategi yang dilakukan adalah dengan merancang Capaian Pembelajaran (CP) yang diatur dalam fase-fase dan dirumuskan dalam bentuk naratif yang merangkaikan kemampuan pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Pembagian fase pada kurikulum merdeka sebagaimana berikut ini:
- Fase Fondasi yang dicapai di akhir PAUD;
- Fase A umumnya untuk kelas I sampai II SD/sederajat;
- Fase B umumnya untuk kelas III sampai IV SD/sederajat;
- Fase C umumnya untuk kelas V sampai VI SD/sederajat;
- Fase D umumnya untuk kelas VII sampai IX SMP/sederajat;
- Fase E untuk kelas X SMA/sederajat; dan
- Fase F untuk kelas XI sampai XII SMA/sederajat.
Fase E dan Fase F dipisahkan karena mulai kelas XI peserta didik akan menentukan mata pelajaran pilihan sesuai minat dan bakatnya, sehingga struktur kurikulumnya mulai berbeda sejak kelas XI.
“kemerdekaan dalam kurikulum merdeka memberikan ruang kreativitas dan mendorong daya nalar kritis. Tidak hanya itu, pada kurikulum merdeka juga memungkinkan untuk memberikan apresiasi secara lebih komprehensif dalam menilai kompetensi yang dimiliki peserta didik. Para Guru juga mendapatkan ruang kebebasan dalam menentukan strategi pembelajaran yang berfokus utama pada peningkatan kompetensi peserta didik sesuai dengan tingkatannya” ujar Muhammad Zakin LTS, S.E.I (kepala sekolah SMK Alma Ata).